SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA (KB)
OLEH :
FRISKA EKATNI
PO.62.24.2.10.096
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
KEBIDANAN REGULER
ANGKATAN XII
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Hari / Tanggal : Rabu, 18 Juli 2012
Waktu : Pukul WIB
Pokok Bahasan : Keluarga Berencana
Sub Pokok Bahasan : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : PUS (Tn.Saifuddin/Ny.Yami)
Penyuluh : Friska Ekatni
Tempat : Rumah keluarga Tn.Saifuddin
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat:
- Mengetahui pengertian alat kontrasepsi
- Mempertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
- Mengetahui macam-macam alat kontrasepsi
III. Garis-garis Besar Materi
- Pengertian alat kontrasepsi
- Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
- Macam-macam alat kontrasepsi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
V. Media dan Alat Peraga
- Leaflet
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No |
KEGIATAN |
Respon |
Waktu |
1. |
Pendahuluan : |
- Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Kontrak waktu
- Ø Membalas salam
- Ø Mendengarkan
- Ø Memberi respon
2
Menit
2.
Penjelasan :
- Pengertian alat kontrasepsi
- Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
- Macam-macam alat kontrasepsi.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
10 Menit
3.
Penutup :
- Tanya jawab
- Menyimpulkan hasil penyuluhan
- Memberikan salam penutup
- Menanyakan hal yang belum jelas
- Aktif bersama menyimpulkan
- Membalas salam
3 Menit
VII. Evaluasi
- Mengajukan pertanyaan lisan.
- Tes awal.
Apa pengertian alat kontrasepsi?
- Tes akhir
Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?
- Observasi.
- Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
- Ibu antusias atau tidak.
- Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI :
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
PENGERTIAN ALAT-ALAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
PERTIMBANGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI
Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI
MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI YANG BISA DIGUNAKAN
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
- Pil oral kombinasi
a) Afektif dan reversible
b) Harus diminum setiap hari
c) Efek samping yang serius jarang terjadi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
- Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c) Efek samping yang kecil
d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
a) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
- Ø Implant
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan .implant, yaitu:
a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan BB
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan
- KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
- KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)
a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
c. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
- Kontrasepsi mantap terdiri dari:
Tubektomi (MOW)
Vasektomi (MOP)
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Salemba Medika:Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini.
Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.
LEAFLET KB