Welcome to Friska's Blog….

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

POLTEKES warna

OLEH :

FRISKA EKATNI

PO.62.24.2.10.096

                            

 

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA

KEBIDANAN REGULER

ANGKATAN XII

2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

 

Hari / Tanggal                    :    Rabu, 18 Juli 2012

Waktu                                :    Pukul         WIB

Pokok Bahasan                  :    Keluarga Berencana

Sub Pokok Bahasan           :    Penggunaan alat kontrasepsi

Sasaran                              :    PUS (Tn.Saifuddin/Ny.Yami)

Penyuluh                            :    Friska Ekatni

Tempat                               :    Rumah keluarga Tn.Saifuddin

I.     Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.

II.   Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan  penyuluhan, keluarga dapat:

  1. Mengetahui pengertian alat kontrasepsi
  2. Mempertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
  3. Mengetahui macam-macam alat kontrasepsi

III. Garis-garis Besar Materi            

  1. Pengertian alat kontrasepsi
  2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
  3. Macam-macam alat kontrasepsi

IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3.  Demonstrasi

V.   Media dan Alat Peraga

  1. Leaflet

VI.    Proses Kegiatan Penyuluhan

No

KEGIATAN

Respon

Waktu

1.

Pendahuluan :
  • Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
  • Menjelaskan tujuan
  • Kontrak waktu

 

  • Ø Membalas salam
  • Ø Mendengarkan
  • Ø Memberi respon

2

Menit

2.

Penjelasan :

  • Pengertian alat kontrasepsi
  • Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
  • Macam-macam alat kontrasepsi.

Mendengarkan dengan penuh perhatian

10 Menit

3.

Penutup :

  • Tanya jawab
  • Menyimpulkan hasil penyuluhan
  • Memberikan salam penutup

 

  • Menanyakan hal yang belum jelas
  • Aktif bersama menyimpulkan
  • Membalas salam

3 Menit

VII.   Evaluasi

  1. Mengajukan pertanyaan lisan.
  • Tes awal.

Apa pengertian alat kontrasepsi?

  • Tes akhir

Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?

  1. Observasi.
  • Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
  • Ibu antusias atau tidak.
  • Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.

MATERI :

ALAT-ALAT KONTRASEPSI

PENGERTIAN ALAT-ALAT KONTRASEPSI

Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.

PERTIMBANGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel

Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI YANG BISA DIGUNAKAN

Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.

Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:

1)      Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)

2)      Kenaikan berat badan

3)      Muncul flek hitam pada wajah

4)      Mual, pusing, atau muntah

Cara kerja:

1)      Menekan ovulasi

2)      Mencegah implantasi

3)      Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma

4)      Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

  • Pil oral kombinasi

a)      Afektif dan reversible

b)      Harus diminum setiap hari

c)      Efek samping yang serius jarang terjadi

d)     Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting

e)      Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui

f)       Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:

a)      Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

b)      Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

c)      Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

  • Suntik

1)      Suntik progestin

Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.

Kelebihan suntik progestin, yaitu:

a)      Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang

b)      Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

c)      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung

d)     Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:

a)      Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek

b)      Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu

c)      Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

2)      Suntik kombinasi

Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:

a)      Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri

b)      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang

c)      Efek samping yang kecil

d)     Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yaitu

a)      Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari

b)      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan

c)      Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan

d)     Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

  • Ø Implant

Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

Keuntungan implant, yaitu:

a)      Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

b)      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI

c)      Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan .implant, yaitu:

a)      Perubahan pola haid

b)      Nyeri kepala dan nyeri dada

c)      Peningkatan/penurunan BB

d)     Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

  • KB non hormonal

a)      AKDR (IUD)

Cara kerja:

1)      Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.

2)      Mencegah implantasi telur dalam uterus.

3)      Mencegah sperma dan ovum bertemu.

b)      Kondom

Cara kerja:

1)      Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.

2)      Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.

  • KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)

a.       Coitus interuptus (senggama terputus)

Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.

Keuntungan:

1)      Efektif bila dilaksanakan dengan benar

2)      Tidakk mengganggu produsi ASI

3)      Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya

4)      Tidak ada efek samping

5)      Tidak memerlukan alat

b.      Kalender

Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.

c.       MAL (metode amenorrea laktasi)

Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.

Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.

  • Kontrasepsi mantap terdiri dari:

Tubektomi (MOW)

Vasektomi (MOP)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.

Salemba Medika:Jakarta.

Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini.

Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.

Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:

Jakarta.

LEAFLET KB

Leaflet KB Frisskaa

Leaflet KB Frisskaa2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI

POLTEKES warna

OLEH :

FRISKA EKATNI

PO.62.24.2.10.096

                            

 

 

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA

KEBIDANAN REGULER

ANGKATAN XII

2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

 

Hari / Tanggal                    :    Selasa, 17 Juli 2012

Waktu                                :    Pukul 14.00 WIB

Pokok Bahasan                  :    Perawatan pada ibu menyusui

Sub Pokok Bahasan           :    Cara Perawatan payudara Ibu Menyusui

Sasaran                              :    Ibu menyusui (Ny.Y)

Penyuluh                            :    Friska Ekatni

Tempat                               :    Rumah Ny. Y.

I.     Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Ibu menyusui membutuhkan pendidikan kesehatan / health education tentang perawatan payudara, agar ibu bisa melakukannya sendiri di rumah.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri, terutama perawatan payudara.

II.   Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara diharapkan ibu dapat:

  1. Mengetahui cara merawat payudara setelah melahirkan.

III. Garis-garis Besar Materi            

  1. Perawatan payudara setelah melahirkan.

IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3.  Demonstrasi

V.   Media dan Alat Peraga

  1. Leaflet

VI.    Proses Kegiatan Penyuluhan

No

KEGIATAN

Respon Ibu

Waktu

1.

Pendahuluan :
  • Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
  • Menjelaskan tujuan
  • Kontrak waktu

 

  • Ø Membalas salam
  • Ø Mendengarkan
  • Ø Memberi respon

2

Menit

2.

Penjelasan :

  • Perawatan payudara setelah melahirkan dan praktek breastcare.

 

Mendengarkan dengan penuh perhatian

20 Menit

3.

Penutup :

  • Tanya jawab
  • Menyimpulkan hasil penyuluhan
  • Memberikan salam penutup

 

  • Menanyakan hal yang belum jelas
  • Aktif bersama menyimpulkan
  • Membalas salam

3 Menit

VII.   Evaluasi

  1. Mengajukan pertanyaan lisan.
  • Tes awal.

Mengapa perawatan payudara perlu dilakukan setelah melahirkan?

  • Tes akhir
    • Bagaimana cara melakukan perawatan payudara?
  1. Observasi.
  • Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
  • Ibu antusias atau tidak.
  • Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.

MATERI :

CARA PERAWATAN PAYUDARA IBU MENYUSUI

 

Perawatan payudara setelah melahirkan

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga memperlancar pengeluaran asi.

Cara melakukan perawatan payudara

  1. Peralatan

a)      Handuk bersih

b)      Waslap

c)      Cawan

d)     Baskom

e)      Kapas bersih

  1. Bahan

a)      Baby oil

b)      Air hangat

c)      Air dingin

  1. Persiapan

a)      Siapkan alat dan bahan

b)      Cuci tangan

  1. Pelaksanann

a)      Ambil kapas yang sudah diberi baby oil tempelkan pada puting payudara.

b)      Licinkan kedua tangan dengan baby oil.

c)      Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.

d)     Lakukan pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kebawah. Dalam pengurutan posisi tangan kanan kearah sisi kanan dan tangan kiri kearah sisi kiri.

e)      Teruskan pengurutan kebawah, kesamping,melintang,lalu kedepan.Setelah pengurutan kedepan lalu kedua tangan dilepaskan dari payudara, ulangi gerakan 20 sampai 30 kali untuk tiap payudara

f)       Sokong payudara dan urut dengan jari tangan .sokong payudara kiri dengan tangan kiri,lalu tiga jari tangan kanan membuet gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan lakukan 2 kali gerakan pada tiap payudara .

g)      Sokong payudara dan urut dengan sisi kelingking . sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengurut payudaya dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan tahap yang samapada kedua payudara . lakukan gerakan ini selama 30 kali.

h)      Bersihkan payudara dengan waslap . membersihkan payudara dari bekas minyak dengan menggunakan waslap basah dan hangat

i)        Lap payudara ibu dengan handuk kecil , gunakan handuk kering untuk mengelap.

SUMBER :

Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas/

Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika.

SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI EKSLUSIF

POLTEKES warna

OLEH :

FRISKA EKATNI
PO.62.24.2.10.096

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
KEBIDANAN REGULER
ANGKATAN XII
2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Senin, 16 Juli 2012
Waktu : Pukul 15.30 WIB
Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan pada ibu menyusui
Sub Pokok Bahasan : ASI ekslusif
Sasaran : Ibu menyusui (Ny.Yami)
Penyuluh : Friska Ekatni
Tempat : Rumah Ny.Yami

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Ibu menyusui membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti ASI ekslusif.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif diharapkan ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian ASI ekslusif.
2. Mengetahui manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Mengetahui langkah-langkah menyusui yang benar.
4. Mengetahui cara memperbanyak ASI.

III. Garis-garis Besar Materi
1. Pengertian ASI ekslusif.
2. Manfaat pemberian ASI ekslusif.
3. Langkah-langkah menyusui yang benar.
4. Cara memperbanyak ASI

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
V. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. Flipchart
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN Respon Waktu

1. Pendahuluan :
 Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
 Membalas salam
 Mendengarkan
 Memberi respon
2
Menit

2. Penjelasan :
 Pengertian ASI ekslusif.
 Manfaat pemberian ASI ekslusif.
 Langkah-langkah menyusui yang benar.
 Cara memperbanyak ASI.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
10 Menit

3. Penutup :
 Tanya jawab

 Menyimpulkan hasil penyuluhan

 Memberikan salam penutup
 Menanyakan hal yang belum jelas
 Aktif bersama menyimpulkan
 Membalas salam
3 Menit

VII. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan lisan.
 Tes awal.
Apa itu ASI ekslusif?
 Tes akhir
Apa saja manfaat ASI?
b. Observasi.
 Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
 Ibu antusias atau tidak.
 Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI :
ASI EKSLUSIF

Pengertian ASI eksklusif
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula, aqua, dan lainnya).

Tujuan pemberian asi ekslusif
1. Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibody , asi mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, member rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi , asi meningkatkan kecerdasan bayi , membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara .
2. Bagi ibu sebagai kontrasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek penurunan berat badan, aspek psikologi,

Manfaat pemberian ASI bagi bayi
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit telinga dan infeksi saluran pencernaan.
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik.
10. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Langkah – langkah menyusui yang benar
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting & sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan cara :
a. Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
b. Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
3. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan bagian atas areola .
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak dibawah areola
Cara memperbanyak asi
1. Menyusui sesering mungkin
2. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi
3. Pemeriksaan payudara u/ meningkatkan produksi ASI jg dpt direncanakan dari jauh hari
4. Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI
5. Sehabis dilahirkan bayi langsung diperkenalkan dengan payudara
6. Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mngandung zat untuk memperbanyak produksi ASI.

SUMBER :
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika.

LEAFLET ASI EKSKLUSIF

leaflet asi ekslusif

leaflet asi ekslusif2

Tanda Bahaya dalam Kehamilan

Kita tau di Indonesia angka kematian ibu dan anak (AKI) masih sangat tinggi. Dari info yang saya dapat  diperkirakan sekitar 10.000 perempuan meninggal dunia akibat komplikasi saat kehamilan dan bersalin setiap tahunnya di Indonesia dan setiap tahunnya lebih dari 80.000 bayi yang baru lahir meninggal dunia pada bulan pertama hidupnya. Hhmm… ngeri kan?? sangat-sangat menyedihkan dan memprihatinkan.

Nah kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan mengenai TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN. Hal ini penting diketahui untuk praktisi bidan dalam memberikan asuhan kebidanannya didalam mengidentifikasi tanda bahaya ini pada setiap kunjungan. Jika bidan menemukan suatu tanda bahaya, maka akan mempermudah mendeteksi dini komplikasi-komplikasi pada kehamilan sehingga dalam merencanakan penatalaksanaan asuhan kebidanan  sesuai diagnosa yang didapat, yang pada akhirnya akan dapat mencegah resiko kematian ibu dan janin. Selain penting untuk praktisi bidan, hal ini juga penting untuk semua ibu-ibu hamil dan seluruh lapisan masyarakat.

TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN adalah sebagai berikut:

Baca entri selengkapnya »

SAP Ibu Nifas

hyy semuaaa…. lama gaa update nih,,, maklum karena kesibukan kuliah….

pasti pembaca sekalian kangen sama saya…heheee…..

Kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang Satuan Acara Penyuluhan Pada Ibu Nifas, SAP yang ini tidak saya buat sendiri, melainkan ini saya buat bersama-sama dengan teman-teman kelompok saya ketika menjalani praktik klinik kebidanan di RSUD Ulin Banjarmasin Kalimantan Selatan, November 2011 lalu…. Waktu itu kami dituntut melakukan penyuluhan pada ibu nifas di ruang Cempaka RSUD Ulin Banjarmasin dan salah satu syarat melakukan penyuluhan yaitu harus membuat SAP dulu….

naaahhh,,,, ini nih foto saya(Friska Ekatni)  dan teman-teman sekelompok saya

ookeee,,, sekarang langsung ajaa yaaa ke SAP….

Baca entri selengkapnya »

Istilah Ginekologi

KUMPULAN ISTILAH GINEKOLOGI

OLEH:

FRISKA EKATNI

PO.62.24.2.10.096

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA

JURUSAN KEBIDANAN REGULER XIIA

2011

A

Atresia Hymenalis

Kelainan congenital berupa tidak adanya atau tertutupnya lubang pada hymen.

Baca entri selengkapnya »

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:

NAMA: FRISKA EKATNI

NIM: PO.62.24.2.10.096

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

KEBIDANAN REGULER XIIA

2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Hari/tanggal            : 31 Mei 2011

Jam/waktu              : 08.00 WIB

Pokok Bahasan       : Gizi dalam kesehatan reproduksi

Sub Bahasan           : Gizi seimbang ibu hamil

Sasaran                   : Ibu hamil

Penyuluhan             : Kelompok

Tempat                   : Ruangan

Baca entri selengkapnya »

PENGERTIAN

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi (menempel) atau plasenta  yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh  ostium uteri internun (jalan lahir).

KLASIFIKASI

Menurut Prof.DR.Dr.Sarwono Prawirohardjo.SpOG,2009,Jakarta.

Baca entri selengkapnya »

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DEFINISI

Mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil muda hingga umur kehamilan 20 minggu sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari, karena terjadi dehidrasi.

Baca entri selengkapnya »

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (dengan perantara lain seperti handuk, gelas dll).

PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang akan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Mengapa harus mencuci tangan dengan sabun????? Kenapa ga cukup cuci tangan pakai air aja?? Kan lebih praktis.. Jawabannya adalah karena mencuci tangan dengan sabun terbukti efektif, penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.

Untuk mencuci tangan dengan sabun yang baik dan sehat membutuhkan beberapa peralatan sebagai berikut di bawah ini :
1. Sabun / antiseptik
2. Air bersih (air mengalir)
3. Lap / tisu kering bersih

Basahi sampai bersih dan rata tangan kita dengan air bersih yang mengalir.

Sabuni telapak tangan kita sampai berbusa secukupnya dengan sabun batang / cair yang dapat membunuh kuman.

Kemudian lakukan 7 langkah berikut:

1.      Gosokan/usapkan kedua telapak tangan sampai rata

2.      Usap kedua punggung tangan sampai merata

Baca entri selengkapnya »